Sabtu, 21 Desember 2013

Problem solving



Problem Solving
1.    Pengertian Problem Solving

Problem solving
 adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikation untuk ketahap syntesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya komprehension untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut. (Qruztyan. Blogs. Friendster.com)


Pendapat lain
 problem solving adalah suatu pendekatan dimana langkah-langkah berikutnya sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif yang umum sedangkan langkah-langkah berikutnya sampai dengan pengelesain akhir lebih bersifat kuantitatif dan spesifik (Qrustian Blogs Friendster.com).

Ini berarti oreantasi pembelajaran problem solving merupakan infestigasi dan penemuan yang pada dasarnya pemecahan nasalah. Apabila solvingng yang diharapkan tidak berjalan sebagaimana yang diinginkan berarti telah terjadi di dalam tahap-tahap awal sehingga setiap enginer harus mulai kembali berfikir dari awal yang bermasalah untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai masalah yang sedang dihadapi.

Jadi, dalam mempelajari konsep matematika yang baru harus didasari konsep-konsep yang sebelumnya. Mempelajari konsep B yang mendasari konsep A, seorang harus memahami dulu konsep A tidak mungkin orang itu memahami konsep B. ini berarti matematika harus bertahap, dan berkaitan dengan konsep yang satu dengan konsep yang lainnya.

Berpikir memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru adalah kegiatan yang kompleks dan berhubungan erat satu dengan yang lain. Suatu masalah umumnya tidak dapat dipecahkan tanpa berpikir, dan banyak masalah memerlukan pemecahan yang baru bagi orang-orang atau kelompok. Sebaliknya, menghasilkan sesuatu (benda-benda, gagasan-gagasan) yang baru bagi seseorang, menciptakan sesuatu, itu mencakup problem solving. Ini berarti informasi fakta dan konsep-konsep itu tidak penting. Seperti telah kita ketahui, penguasaan informasi itu perlu untuk memperoleh konsep; keduanya itu harus diingat dan dipertimbangkan dalam problem solving dan perbuatan kreatif. Begitu pula perkembangan intelektual sangat penting dalam problem solving (Slameto, 1990 : 139)

Selanjutnya problem solving merupakan taraf yang harus dipecahkan dengan cara memahami sejumlah pengetahuan dan ketrampilan kerja dan merupakan hasil yang dicapai individu setelah individu yang bersangkutan mengalami suatu proses
 belajar problem solving yang diajarkan suatu pengetahua tertentu.
Jadi, yang dimaksud dengan problem solving dalam penelitian ini adalah hasil suatu masalah yang melahirkan banyak jawaban yang dihasilkan dari penelitian yang menghasilkan kesimpulan secara realistik dalamproblem solving
 model matematika. (Lawson, 1991:53)

 
2.    Langkah-Langkah Problem Solving

Penulis perlu menggunakan pendekatan yang terdiri dari tiga langkah untuk problem solving, dengan demikian konsep problem solving ini bukan teori belaka, tetapi telah terbukti keberhasilannya.
Adapun tiga langkah problem solving adalah :

a.    Mengidentifikasi masalah secara tepat
Secara konseptual suatu masalah (M) didefinisikan sebagai kesenjangan atau gap antara nerja   actual dan targetkinerja (T ) yang diharapkan, sehingga secara simbolik dapat dituliskan bersamaan; M=T – A.berdasarkan konsep seorang problem solver yang professional harus terlebih dahulu nanpu mengetahui berapa atau pada tingkat mana kinerja actual saat ini, dan berapa atau tingkat mana kinerja serta kita harus mampu mendefinisikan secara tegas apa masalah utama kita kemudian menetapkan pada tingkat mana kinerja actual kita sekarang dan kapan waktu pencapain target kinerja itu.
b.    Menentukan sumber dan akar penybab dari masalah

Suatu solusi masalah yang efektif, apabila kita berhasil menemukan sumber-sumber dan akar-akar dari masalah itu, kemudian mengambil tindakan untuk menghilangkan masalah-masalah tersebut.
c.    Solusi masalah secara efektif dan efisien.
Adapun langkah-langkah  Solusi  masalah yang efektif dan efisien yaitu:
1.       Mendefinisikan secara tertulis

2.       Membangun diagram sebab akibat yang dimodifikasi untuk mendefinisikan :  a) akar penyebab dari masalah itu, b) penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat diperkirakan
3.       Setiap akar penyebab dari masalah dimasuskkan ke dalam diagram sebab akibat . sedangkan penyebab yang tidak dapat diperkirakan, didaftarkan pada sebab akibat itu secara tersendiri
4.       Mendefiisikan tindakan atau solusi yang efektif melalui memperhatikan dan mempertimbangkan : a)pencegahan terulang atau muncul kembali penyebab –penyebab itu, b) tindakan yang diambil harus ada di bawah pengendalian kita, dan c) memenuhi tujuan dan target kinerja yang ditetapkan.
5.       Menerapkan atau melakukan implementasi atau tindakan-tindakan yang diajukan (Vincent Gasper sz, dan Qruztyann.blogs.friendster. com)

Adapun langkah-langkah lain yaitu menurut konsep Dewey yang merupakan berpikir itu menjadi dasar untukproblem solving  adalah sebagai berikut:
1.       Adanya kesulitan yang dirasakan atau kesadaran akan adanya masalah.
2.       Masalah itu diperjelas dan dibatasi.
3.       Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan atau diklasifikasikan.
4.       Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan hipotesa-hipotesa kemudian hipotesa-hipotesa dinilai, diuji agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak.
5.       Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai kepada kesimpulan.

Selain di atas menurut Dewey langkah-langkah dalam problem solving yaitu sebagai berikut: kesadaran akan adanya masalah, merumuskan masalah, mencari data dan merumuskan hipotesa-hipotesa itu dan kemudian menerima hipotesa yang benar. Tetapi problem solving itu tidak selalu mengikuti urutan yang teratur, melainkan dapat meloncat-meloncat antara macam-macam lankah tersebut, lebih-lebih apabila orang berusaha memecahkan masalah yang kompleks. Misalnya: masalah-masalah pendidikan telah dikenal orang bertahun-tahun yang lalu, dan telah banyak hipotesa pemecahan dirumuskan dan dicoba. Tetapi, orang masih berusaha merunuskan masalah-masalah itu secara lebih tepat dan mengusahan pengerjaan pemecahan masalah yang lain agar dapat ditemukan pemecahan yang lebih baik.

Metode problem solving ini menekankan pada penemuan dan pemecahan masalah secara berkelanjutan. “kelebihan metode ini mendorong siswa untuk berpikir secara ilmiah, praktis, intuitif dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri, menumbuhkan sikap objektif, jujur dan terbuka. Sedangkan kelemahannya memerlukan waktu yang cukup lama, tidak semua materi pelajaran mengandung masalah memerlukan perencanaan yang teratur dan matang, dan tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.

Sedangkan Kenedy seperti dikutip oleh Lovitt (1989 : 279) menyarankan empat langkah proses pemecahan masalah matematika yaitu dengan :
·         Memahami  masalah
·         Merencanakan pemecahan masalah
·         Melaksanakan pemecahan masalah, dan
·         Memeriksa kembali

Bagi anak
 berkesulitan belajar dan bahkan juga bagi anak yang tidak berkesulitan belajar, menyelesaikan soal bukan pekerjaan yang mudah. Di samping itu, anak juga tidak terlatih untuk menyelesaikan masalah matematika secara lebih sistematis. Oleh karena itu, pendekatan pemecahan masalah dengan memanfaatkanalat peraga dengan langkah-langkah yang telah dikemukakan tampaknya lebih baik untuk digunakan baik bagi anak berkesulitan belajar maupun yang tidak berkesulitan belajar. problem solving

PENGERTIAN DASAR PROBLEM SOLVING

(Sumardyono, M.Pd.)

Agar sukses dalam menerapkan pembelajaran dengan pendekatan problem solving
(pemecahan masalah), maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami
makna problem solving. Berikut ini dipaparkan tentang lima hal yang esensial mengenai
problem solving yang seharusnya dapat dipahami dengan baik.


Pengertian Problem atau Masalah

Barangkali secara umum orang memahami masalah (problem) sebagai kesenjangan
antara kenyataan dan harapan. Namun dalam matematika, istilah “problem” memiliki
makna yang lebih khusus. Kata “Problem” terkait erat dengan suatu pendekatan
pembelajaran yaitu pendekatan problem solving. Dalam hal ini tidak setiap soal dapat
disebut problem atau masalah. Ciri-ciri suatu soal disebut “problem” dalam perspektif
ini paling tidak memuat 2 hal yaitu:
1. soal tersebut menantang pikiran (challenging),
2. soal tersebut tidak otomatis diketahui cara penyelesaiannya (nonroutine).
Becker & Shimada (dalam McIntosh, R. & Jarret, D., 2000:5) menegaskan hal ini
sebagai berikut:
Genuine problem solving requires a problem that is just beyondGenuine problem solving requires a problem that is just beyond the
student’s skill level so that she will not automatically know which solution
method to use. The problem should be nonroutine, in that the student
perceives the problem as challenging and unfamiliar, yet not
insurmountable.

Kita, para guru mungkin sering tidak menyadari bahwa kita terlalu banyak
memberi soal-soal dalam satu jenis saja. Sayangnya, soal-soal yang sering kita beri
tidak bernuansa pemecahan masalah. Ini disinyalir oleh Gardiner (1987:23): “Most of us
learn mathematics as a collection of standard techniques which are used to solve
standard problems in predictable contexts”.
Genuine problem solving requires a problem that is just beyond the
student’s skill level so that she will not automatically know which solution
method to use. The problem should be nonroutine, in that the student
perceives the problem as challenging and unfamiliar, yet not
insurmountable.

Metode Pembelajaran-Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah (Problem Solving)

a. Pengertian Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Metode pemecahan masalah adalah suatu cara menyajikan pelajaran dengan mendorong peserta didik untuk mencari dan memecahkan suatu masalah/persoalan dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Metode ini diciptakan seorang ahli didik berkebangsaan Amerika yang bernama Jhon Dewey. Metode ini dinamakan Problem Method. Sedangkan Crow&Crow dalam bukunya Human Development and Learning, mengemukakan nama metode ini dengan Problem Solving Method.

Sebagai prinsip dasar dalam metode ini adalah perlunya aktifitas dalam mempelajari sesuatu. Timbulnya aktifitas peserta didik kalau sekiranya guru menjelaskan manfaat bahan pelajaran bagi peserta didik dan masyarakat.
Dalam bukunya “school and society” John Dewey mengemukakan bahwa keaktifan peserta didik di sekolah harus bermakna artinya keaktifan yang disesuaikan dengan pekerjaan yang biasa dilakukan dalam masyarakat.Alasan penggunaan metode problem solving bagi peneliti adalah dengan penggunaan metode problem solving siswa dapat bekerja dan berpikir sendiri dengan demikian siswa akan dapat mengingat pelajarannya dari pada hanya mendengarkan saja.
Untuk memecahkan suatu masalah John Dewey mengemukakan sebagai berikut:
1.     Mengemukakan persoalan/masakah. Guru menghadapkan masalah yang akan dipecahkan kepada peserta didik.
2.     Memperjelas persoalan/masalah. Masalah tersebut dirumuskan oleh guru bersama peserta didiknya.
3.     Melihat kemungkinan jawaban peserra didik bersama guru mencari kemungkinan-kemungkinan yang akan dilaksanakan dalam memecahkan persoalan.
4.     Mencobakan kemungkinan yang dianggap menguntungkan. Guru menetapkan cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat.
5.     Penilaian cara yang ditempuh dinilai, apakah dapat mendatangkan hasil yang diharapkan atau tidak.

b. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
1.     Persiapan
a.      Bahan-bahan yang akan dibahas terlebih dahulu disiapkan oleh guru.
b.     Guru menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan sebagai bahan pembantu dalam memecahkan persoalan.
c.      Guru memberikan gambaran secara umum tentang cara-cara pelaksanaannya.
d.     Problem yang disajikan hendaknya jelas dapat merangsang peserta didik untuk berpikir.
e.      Problem harus bersifat praktis dan sesuai dengan kemampuan peserta didik
2.     Pelaksanaan
a.      Guru menjelaskan secara umum tentang masalah yang dipecahkan.
b.     Guru meminta kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang tugas yang akan dilaksanakan.
c.      Peserta didik dapat bekerja secara individual atau berkelompok.
d.     Mungkin peserta didik dapat menemukan pemecahannya dan mungkin pula tidak.
e.      Kalau pemecahannya tidak ditemukan oleh peserta didik kemudian didiskusikan mengapa pemecahannya tak ditemui.
f.       Pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan pikiran.
g.      Data diusahakan mengumpulkan sebanyak-banyaknya untuk analisa sehingga dijadikan fakta.
h.     Membuat kesimpulan.
3.     Keuntungan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
a.      Melatih peserta didik untuk menghadapi problema-problema atau situasi yang timbul secara spontan.
b.     Peserta didik menjadi aktif dan berinisiatif sendiri serta bertanggung jawab sendiri.
c.      Pendidikan disekolah relevan dengan kehidupan.
4.     Kelemahan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
a.      Memerlukan waktu yang lama
b.     Murid yang pasif dan malas akan tertinggal
c.      Sukar sekali untuk mengorganisasikan bahan pelajaran.
d. 

. Hallo teman-teman semua. Sudah beberapa hari ini saya tidak sempat mempost satu artikelpun. Hal tersebut dikarenakan ada kegiatan lain yang cukup menyita waktu dan tenaga, jadi terpaksa blog ini jadi terbengkalai. Tapi alhamdulillah sekarang ada sedikit waktu luang untuk mempost artikel.

Kali ini saya ingin mempost mengenai metode pembelajaran yang insyaAlloh inovatif. Btw uraian mengenai metode pembelajaran ini merupakan kajian teori dari skripsi yang saya susun. Jadi insyaAlloh referensinya sudah valid dan dapat anda jadikan rujukan/ referensi dalam menyusun skripsi.

Perubahan paradigma pendidikan dari student centered menuju teacher centered mau tidak mau harus diimbangi oleh peningkatan skill guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran salah satunya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang inovatif sehingga siswa dapat dirangsang untuk selalu aktif dalam KBM.

Salah satu metode pembelajaran tersebut adalah metode pembelajaranProblem Solving dan metode pembelajaran Problem Based Learning(PBL). Jika kita lihat dari namanya, dapat dipahami bahwa ada kemiripan dari dua metode tersebut. Namun untuk kali ini saya hanya akan menguraikan metode pembelajaran Problem Solving dan insyaAlloh pada postingan berikutnya akan saya uraikan metode pembelajaranProblem Based Learning (PBL) yang kebetulan digunakan oleh Nuraini dan Yustina dalam penelitian mereka. Serta perbedaan dan persamaan antara metode pembelajaran Problem Solving dengan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Silahkan anda simak.
A. Pengertian Problem Solving
Sebelum kita membahas mengenai pengertian problem solving atau pemecahan masalah, terlebih dahulu mari kita membahas apa itu masalah atau problem. Suatu pertanyaan akan menjadi suatu masalah jika seseorang tidak mempunyai aturan tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut. Polya (dalam Hudojo, 2003:150) membedakan masalah menjadi 2 macam, yakni:
1.        Masalah untuk menemukan, dapat berupa teoritis maupun praktis, abstrak atau konkret, termasuk teka-teki. Kita harus mencari variabel masalah tersebut, kemudian mencoba untuk mendapatkan, menghasilkan atau mengkonstruksi semua jenis objek yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Adapun bagian utama dari masalah dapat dibagi menjadi berikut :
1.        Apakah yang dicari?
2.        Bagaimana data yang diketahui?
3.        Bagaimana syaratnya?
2.        Masalah untuk membuktikan, adalah untuk menunjukkan bahwa suatu pertanyaan itu benar, salah atau tidak kedua-duanya. Misalnya kita harus menjawab pertanyaan : ”Apakah pernyataan itu benar atau salah ?”.
Bagian utama dari masalah jenis ini adalah hipotesis dankonklusi dari suatu teorema yang harus dibuktikan kebenarannya.
Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha-usaha untuk menyelesaikannya sampai memperoleh penyelesaian. Sedangkan pengajaran penyelesaian masalah merupakan tindakan guru dalam mendorong siswa agar menerima tantangan dari pertanyaan bersifat menantang, dan mengarahkan siswa agar dapat menyelesaikan pertanyaan tersebut (sukoriyanto, 2001:103).
Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identification untuk ketahap sintesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap applicationselajutnya komprehension untuk mendapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut. (Qruztyan. Blogs. Friendster.com)

Ada pendapat lain yang menjelaskan bahwa problem solving adalah suatu pendekatan dimana langkah-langkah berikutnya sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif yang umum, sedangkan langkah-langkah selanjutnya sampai dengan penyelesain akhir lebih bersifat kuantitatif dan spesifik (Qrustian Blogs Friendster.com).
Hal tersebut menunjukkan bahwa orientasi pembelajaran problem solving adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya pemecahan masalah. Apabila pemecahan masalah yang diharapkan tidak berjalan sebagaimana yang diinginkan berarti telah terjadi masalah dalam tahap-tahap awal sehingga setiap siswa harus mulai kembali berfikir dari awal yang bermasalah untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai masalah yang sedang dihadapi.

Jadi, dalam mempelajari konsep kimia yang baru harus didasari konsep-konsep yang sebelumnya. Mempelajari konsep A yang mendasari konsep B, seorang harus memahami dulu konsep A karena tidak mungkin orang itu memahami konsep B terlebih dahulu. Hal tersebut berarti dalam mempelajari suatu materi harus dilakukan secara bertahap, sebab berkaitan dengan konsep yang satu dengan konsep yang lainnya.
Berpikir memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru adalah kegiatan yang kompleks dan berhubungan erat satu dengan yang lain. Suatu masalah umumnya tidak dapat dipecahkan tanpa berpikir, dan banyak masalah memerlukan pemecahan yang baru bagi orang-orang atau kelompok. Sebaliknya, menghasilkan sesuatu (benda-benda, gagasan-gagasan) yang baru bagi seseorang, menciptakan sesuatu, itu mencakup problem solving. Ini berarti informasi fakta dan konsep-konsep itu tidak penting. Seperti telah kita ketahui, penguasaan informasi itu perlu untuk memperoleh konsep; keduanya itu harus diingat dan dipertimbangkan dalam problem solving dan perbuatan kreatif. Begitu pula perkembangan intelektual sangat penting dalam problem solving (Slameto, 1990 : 139)

Pembelajaran pemecahan masalah adalah suatu kegiatan yang didesain oleh guru dalam rangka memberi tantangan kepada siswa melalui penugasan atau pertanyaan matematika (Tim PPPG Matematika, 2005:93). Fungsi guru dalam kegiatan itu adalah memotivasi siswa agar mau menerima tantangan dan membimbing siswa dalam proses pemecahannya. Masalah yang diberikan harus masalah yang pemecahannya terjangkau oleh kemampuan siswa. Masalah yang diluar jangkauan kemampuan siswa dapat menurunkan motivasi mereka.

B. Tujuan Pembelajaran Problem Solving
Berhasil tidaknya suatu prosses pembelajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari pembelajaran problem solvingadalah seperti apa yang dikemukakan oleh Hudojo (2003:155), yaitu :
1.        Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2.        Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.
3.        Potensi intelektual siswa meningkat.
4.        Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.
C. Langkah-Langkah Problem Solving
Adapun langkah-langkah dalam menerapkan metode pembelajaranproblem solving terbagi dalam tiga hal, dengan demikian konsepproblem solving bukanlah teori belaka, tetapi telah terbukti keberhasilannya. Adapun tiga langkah problem solving adalah :
1.        Mengidentifikasi masalah secara tepat
Secara konseptual suatu masalah (M) didefinisikan sebagai kesenjangan atau gap antara kinerja aktual dan target kinerja (T) yang diharapkan, sehingga secara simbolik dapat dituliskan bersamaan; M=T – A. Berdasarkan konsep seorang problem solver yang professional harus terlebih dahulu mampu mengetahui berapa atau pada tingkat mana kinerja aktual saat ini, dan berapa atau tingkat mana kinerja serta kita harus mampu mendefinisikan secara tegas apa masalah utama kita kemudian menetapkan pada tingkat mana kinerja actual kita sekarang dan kapan waktu pencapain target kinerja itu.
2.        Menentukan sumber dan akar penybab dari masalah
Suatu solusi masalah yang efektif, apabila kita berhasil menemukan sumber-sumber dan akar-akar dari masalah itu, kemudian mengambil tindakan untuk menghilangkan masalah-masalah tersebut.
3.        Solusi masalah secara efektif dan efisien.
Adapun langkah-langkah Problem Solving yang efektif dan efisien yaitu:
1.        Mendefinisikan secara tertulis
2.        Membangun diagram sebab akibat yang dimodifikasi untuk mendefinisikan : a) akar penyebab dari masalah itu, b) penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat diperkirakan
3.        Setiap akar penyebab dari masalah dimasuskkan ke dalam diagram sebab akibat . sedangkan penyebab yang tidak dapat diperkirakan, didaftarkan pada sebab akibat itu secara tersendiri
4.        Mendefinisikan tindakan atau solusi yang efektif melalui memperhatikan dan mempertimbangkan : a) pencegahan terulang atau muncul kembali penyebab–penyebab itu, b) tindakan yang diambil harus ada di bawah pengendalian kita, dan c) memenuhi tujuan dan target kinerja yang ditetapkan.
5.        Menerapkan atau melakukan implementasi atau tindakan-tindakan yang diajukan (Vincent Gasper sz, dan Qruztyann.blogs.friendster.com)
Menurut konsep Dewey berpikir merupakan dasar problem solving,adapun langkah-langkah pemecahan masalah menurut Dewey adalah sebagai berikut:
1.        Adanya kesulitan yang dirasakan atau kesadaran akan adanya masalah.
2.        Masalah itu diperjelas dan dibatasi.
3.        Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan atau diklasifikasikan.
4.        Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan hipotesa-hipotesa kemudian hipotesa hipotesa dinilai, diuji agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak.
5.        Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai kepada kesimpulan.
D. Kelebihan dan Kekurangan metode problem solving
Setiap hal tentu mempunyai dua sisi, yakni kelebihan dan keburukan. Demikian juga dengan metode pembelajaran Problem Solving yang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan metodeproblem solving adalah:
1.        dapat membuat peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari
2.        dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
3.        dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif,
4.        peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.
Sedangkan kekurangan metode problem solving adalah sebagai berikut.
1.        memerlukan cukup banyak waktu,
2.        melibatkan lebih banyak orang
3.        dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru,
4.        dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode problem solvingmenekankan pada penemuan dan pemecahan masalah secara berkelanjutan. Kelebihan metode ini mendorong siswa untuk berpikir secara ilmiah, praktis, intuitif dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri, menumbuhkan sikap objektif, jujur dan terbuka. Sedangkan kelemahannya memerlukan waktu yang cukup lama, tidak semua materi pelajaran mengandung masalah memerlukan perencanaan yang teratur dan matang, dan tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif
 
Demikianlah uraian mengenai metode pembelajaran Problem Solvingkali ini. Penelitian yang saya lakukan menerapkan metode pembelajaranCreative Problem Solving (CPS) yang merupakan penjabaran dari metode Problem Solving
Akhir kata semoga artikel ini bermanfaat dan marilah kita tingkatkan skill kita dalam mengajar dengan harapan hasil yang dicapai oleh siswa dapat optimal (Aamiin...).
Wassalamu'alaikum....
                                                                                                                              



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar