1.
Pengertian Problem Solving
Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikation untuk ketahap syntesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya komprehension untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut. (Qruztyan. Blogs. Friendster.com)
Pendapat lain problem solving adalah suatu pendekatan dimana langkah-langkah berikutnya sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif yang umum sedangkan langkah-langkah berikutnya sampai dengan pengelesain akhir lebih bersifat kuantitatif dan spesifik (Qrustian Blogs Friendster.com).
Ini berarti oreantasi
pembelajaran problem solving merupakan infestigasi dan penemuan yang pada
dasarnya pemecahan nasalah. Apabila solvingng yang diharapkan tidak berjalan
sebagaimana yang diinginkan berarti telah terjadi di dalam tahap-tahap awal
sehingga setiap enginer harus mulai kembali berfikir dari awal yang bermasalah
untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai masalah yang sedang dihadapi.
Jadi, dalam mempelajari konsep matematika yang baru harus didasari konsep-konsep yang sebelumnya.
Mempelajari konsep B yang mendasari konsep A, seorang harus memahami dulu
konsep A tidak mungkin orang itu memahami konsep B. ini berarti matematika harus bertahap, dan berkaitan dengan konsep yang satu dengan
konsep yang lainnya.
Berpikir memecahkan
masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru adalah kegiatan yang kompleks dan
berhubungan erat satu dengan yang lain. Suatu masalah umumnya tidak dapat
dipecahkan tanpa berpikir, dan banyak masalah memerlukan pemecahan yang baru
bagi orang-orang atau kelompok. Sebaliknya, menghasilkan sesuatu (benda-benda,
gagasan-gagasan) yang baru bagi seseorang, menciptakan sesuatu, itu mencakup problem solving. Ini berarti informasi fakta dan konsep-konsep
itu tidak penting. Seperti telah kita ketahui, penguasaan informasi itu perlu
untuk memperoleh konsep; keduanya itu harus diingat dan dipertimbangkan dalam
problem solving dan perbuatan kreatif. Begitu pula perkembangan intelektual
sangat penting dalam problem solving (Slameto, 1990 : 139)
Selanjutnya problem solving merupakan taraf yang harus dipecahkan dengan cara memahami sejumlah pengetahuan dan ketrampilan kerja dan merupakan hasil yang dicapai individu setelah individu yang bersangkutan mengalami suatu proses belajar problem solving yang diajarkan suatu pengetahua tertentu.
Jadi, yang dimaksud dengan problem solving dalam penelitian ini adalah hasil suatu masalah yang melahirkan banyak jawaban yang dihasilkan dari penelitian yang menghasilkan kesimpulan secara realistik dalamproblem solving model matematika. (Lawson, 1991:53)
2.
Langkah-Langkah Problem Solving
Penulis perlu
menggunakan pendekatan yang terdiri dari tiga langkah untuk problem solving,
dengan demikian konsep problem solving ini bukan teori belaka, tetapi telah
terbukti keberhasilannya.
Adapun tiga langkah problem solving adalah :
Adapun tiga langkah problem solving adalah :
a.
Mengidentifikasi masalah secara tepat
Secara konseptual suatu
masalah (M) didefinisikan sebagai kesenjangan atau gap antara nerja
actual dan targetkinerja (T ) yang diharapkan, sehingga secara simbolik dapat
dituliskan bersamaan; M=T – A.berdasarkan konsep seorang problem solver yang
professional harus terlebih dahulu nanpu mengetahui berapa atau pada tingkat
mana kinerja actual saat ini, dan berapa atau tingkat mana kinerja serta kita
harus mampu mendefinisikan secara tegas apa masalah utama kita kemudian
menetapkan pada tingkat mana kinerja actual kita sekarang dan kapan waktu
pencapain target kinerja itu.
b.
Menentukan sumber dan akar penybab dari masalah
Suatu solusi masalah yang efektif, apabila kita berhasil menemukan sumber-sumber dan akar-akar dari masalah itu, kemudian mengambil tindakan untuk menghilangkan masalah-masalah tersebut.
Suatu solusi masalah yang efektif, apabila kita berhasil menemukan sumber-sumber dan akar-akar dari masalah itu, kemudian mengambil tindakan untuk menghilangkan masalah-masalah tersebut.
c.
Solusi masalah secara efektif dan efisien.
Adapun
langkah-langkah Solusi masalah yang efektif dan efisien yaitu:
1. Mendefinisikan secara tertulis
2. Membangun diagram sebab akibat yang dimodifikasi
untuk mendefinisikan : a) akar penyebab dari masalah itu, b)
penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat diperkirakan
3. Setiap akar penyebab dari masalah dimasuskkan ke
dalam diagram sebab akibat . sedangkan penyebab yang tidak dapat diperkirakan,
didaftarkan pada sebab akibat itu secara tersendiri
4. Mendefiisikan tindakan atau solusi yang efektif
melalui memperhatikan dan mempertimbangkan : a)pencegahan terulang atau muncul
kembali penyebab –penyebab itu, b) tindakan yang diambil harus ada di bawah
pengendalian kita, dan c) memenuhi tujuan dan target kinerja yang ditetapkan.
5. Menerapkan atau melakukan implementasi atau
tindakan-tindakan yang diajukan (Vincent Gasper sz, dan
Qruztyann.blogs.friendster. com)
Adapun langkah-langkah
lain yaitu menurut konsep Dewey yang merupakan berpikir itu menjadi dasar untukproblem
solving adalah sebagai berikut:
1. Adanya kesulitan yang dirasakan atau kesadaran
akan adanya masalah.
2. Masalah itu diperjelas dan dibatasi.
3. Mencari informasi atau data dan kemudian data
itu diorganisasikan atau diklasifikasikan.
4. Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan
hipotesa-hipotesa kemudian hipotesa-hipotesa dinilai, diuji agar dapat
ditentukan untuk diterima atau ditolak.
5. Penerapan pemecahan terhadap masalah yang
dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk
dapat sampai kepada kesimpulan.
Selain di atas menurut
Dewey langkah-langkah dalam problem solving yaitu sebagai berikut: kesadaran akan adanya
masalah, merumuskan masalah, mencari data dan merumuskan hipotesa-hipotesa itu
dan kemudian menerima hipotesa yang benar. Tetapi problem solving itu tidak
selalu mengikuti urutan yang teratur, melainkan dapat meloncat-meloncat antara
macam-macam lankah tersebut, lebih-lebih apabila orang berusaha memecahkan masalah yang kompleks. Misalnya: masalah-masalah pendidikan telah dikenal
orang bertahun-tahun yang lalu, dan telah banyak hipotesa pemecahan dirumuskan
dan dicoba. Tetapi, orang masih berusaha merunuskan masalah-masalah itu secara
lebih tepat dan mengusahan pengerjaan pemecahan masalah yang lain agar dapat ditemukan
pemecahan yang lebih baik.
Metode problem solving ini menekankan pada penemuan dan pemecahan
masalah secara berkelanjutan. “kelebihan metode ini mendorong siswa
untuk berpikir secara ilmiah, praktis, intuitif dan bekerja atas dasar
inisiatif sendiri, menumbuhkan sikap objektif, jujur dan terbuka. Sedangkan
kelemahannya memerlukan waktu yang cukup lama, tidak semua materi pelajaran
mengandung masalah memerlukan perencanaan yang teratur dan matang, dan tidak
efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.
Sedangkan Kenedy seperti dikutip oleh Lovitt (1989 : 279) menyarankan empat langkah proses pemecahan masalah matematika yaitu dengan :
·
Memahami masalah
·
Merencanakan pemecahan
masalah
·
Melaksanakan pemecahan
masalah, dan
·
Memeriksa kembali
Bagi anak berkesulitan belajar dan bahkan juga bagi anak yang tidak berkesulitan belajar, menyelesaikan soal bukan pekerjaan yang mudah. Di samping itu, anak juga tidak terlatih untuk menyelesaikan masalah matematika secara lebih sistematis. Oleh karena itu, pendekatan pemecahan masalah dengan memanfaatkanalat peraga dengan langkah-langkah yang telah dikemukakan tampaknya lebih baik untuk digunakan baik bagi anak berkesulitan belajar maupun yang tidak berkesulitan belajar. problem solving
PENGERTIAN DASAR PROBLEM SOLVING
(Sumardyono, M.Pd.)
Agar sukses dalam menerapkan
pembelajaran dengan pendekatan problem solving
(pemecahan masalah), maka langkah
pertama yang harus dilakukan adalah memahami
makna problem solving. Berikut
ini dipaparkan tentang lima hal yang esensial mengenai
problem solving yang seharusnya
dapat dipahami dengan baik.
Pengertian Problem atau Masalah
Barangkali secara umum orang
memahami masalah (problem) sebagai kesenjangan
antara kenyataan dan harapan.
Namun dalam matematika, istilah “problem” memiliki
makna yang lebih khusus. Kata
“Problem” terkait erat dengan suatu pendekatan
pembelajaran yaitu pendekatan
problem solving. Dalam hal ini tidak setiap soal dapat
disebut problem atau masalah.
Ciri-ciri suatu soal disebut “problem” dalam perspektif
ini paling tidak memuat 2 hal
yaitu:
1. soal tersebut menantang
pikiran (challenging),
2. soal tersebut tidak otomatis
diketahui cara penyelesaiannya (nonroutine).
Becker & Shimada (dalam
McIntosh, R. & Jarret, D., 2000:5) menegaskan hal ini
sebagai berikut:
Genuine problem solving requires
a problem that is just beyondGenuine problem solving requires a problem that is
just beyond the
student’s skill level so that she
will not automatically know which solution
method to use. The problem should
be nonroutine, in that the student
perceives the problem as
challenging and unfamiliar, yet not
insurmountable.
Kita, para guru mungkin sering
tidak menyadari bahwa kita terlalu banyak
memberi soal-soal dalam satu
jenis saja. Sayangnya, soal-soal yang sering kita beri
tidak bernuansa pemecahan
masalah. Ini disinyalir oleh Gardiner (1987:23): “Most of us
learn mathematics as a collection
of standard techniques which are used to solve
standard problems in predictable
contexts”.
Genuine problem solving requires
a problem that is just beyond the
student’s skill level so that she
will not automatically know which solution
method to use. The problem should
be nonroutine, in that the student
perceives the problem as
challenging and unfamiliar, yet not
insurmountable.
Metode
Pembelajaran-Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah (Problem Solving)
a. Pengertian Metode Pemecahan Masalah (Problem
Solving)
Metode pemecahan masalah
adalah suatu cara menyajikan pelajaran dengan mendorong peserta didik untuk
mencari dan memecahkan suatu masalah/persoalan dalam rangka pencapaian tujuan
pengajaran. Metode ini diciptakan seorang ahli didik berkebangsaan Amerika yang
bernama Jhon Dewey. Metode ini dinamakan Problem Method. Sedangkan Crow&Crow
dalam bukunya Human
Development and Learning,
mengemukakan nama metode ini dengan Problem
Solving Method.
Sebagai prinsip dasar dalam metode ini
adalah perlunya aktifitas dalam mempelajari sesuatu. Timbulnya aktifitas
peserta didik kalau sekiranya guru menjelaskan manfaat bahan pelajaran bagi
peserta didik dan masyarakat.
Dalam bukunya “school
and society” John Dewey mengemukakan bahwa keaktifan peserta didik di sekolah
harus bermakna artinya keaktifan yang disesuaikan dengan pekerjaan yang biasa
dilakukan dalam masyarakat.Alasan penggunaan metode problem solving bagi
peneliti adalah dengan penggunaan metode problem solving siswa dapat bekerja
dan berpikir sendiri dengan demikian siswa akan dapat mengingat pelajarannya
dari pada hanya mendengarkan saja.
Untuk memecahkan suatu
masalah John Dewey mengemukakan sebagai berikut:
1. Mengemukakan persoalan/masakah. Guru
menghadapkan masalah yang akan dipecahkan kepada peserta didik.
2. Memperjelas persoalan/masalah. Masalah tersebut
dirumuskan oleh guru bersama peserta didiknya.
3. Melihat kemungkinan jawaban peserra didik
bersama guru mencari kemungkinan-kemungkinan yang akan dilaksanakan dalam
memecahkan persoalan.
4. Mencobakan kemungkinan yang dianggap
menguntungkan. Guru menetapkan cara pemecahan masalah yang dianggap paling
tepat.
5. Penilaian cara yang ditempuh dinilai, apakah
dapat mendatangkan hasil yang diharapkan atau tidak.
b. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Pemecahan
Masalah (Problem Solving)
1. Persiapan
a. Bahan-bahan yang akan dibahas terlebih dahulu
disiapkan oleh guru.
b. Guru menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan
sebagai bahan pembantu dalam memecahkan persoalan.
c. Guru memberikan gambaran secara umum tentang
cara-cara pelaksanaannya.
d. Problem yang disajikan hendaknya jelas dapat
merangsang peserta didik untuk berpikir.
e. Problem harus bersifat praktis dan sesuai
dengan kemampuan peserta didik
2. Pelaksanaan
a. Guru menjelaskan secara umum tentang masalah
yang dipecahkan.
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan tentang tugas yang akan dilaksanakan.
c. Peserta didik dapat bekerja secara individual
atau berkelompok.
d. Mungkin peserta didik dapat menemukan
pemecahannya dan mungkin pula tidak.
e. Kalau pemecahannya tidak ditemukan oleh peserta
didik kemudian didiskusikan mengapa pemecahannya tak ditemui.
f. Pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan
pikiran.
g. Data diusahakan mengumpulkan sebanyak-banyaknya
untuk analisa sehingga dijadikan fakta.
h. Membuat kesimpulan.
3. Keuntungan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
a. Melatih peserta didik untuk menghadapi
problema-problema atau situasi yang timbul secara spontan.
b. Peserta didik menjadi aktif dan berinisiatif
sendiri serta bertanggung jawab sendiri.
c. Pendidikan disekolah relevan dengan kehidupan.
4. Kelemahan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
a. Memerlukan waktu yang lama
b. Murid yang pasif dan malas akan tertinggal
c. Sukar sekali untuk mengorganisasikan bahan
pelajaran.
d.
. Hallo
teman-teman semua. Sudah beberapa hari ini saya tidak sempat mempost satu
artikelpun. Hal tersebut dikarenakan ada kegiatan lain yang cukup menyita waktu
dan tenaga, jadi terpaksa blog ini jadi terbengkalai. Tapi alhamdulillah
sekarang ada sedikit waktu luang untuk mempost artikel.
Kali ini saya ingin mempost mengenai metode pembelajaran yang insyaAlloh inovatif. Btw uraian mengenai metode pembelajaran ini merupakan kajian teori dari skripsi yang saya susun. Jadi insyaAlloh referensinya sudah valid dan dapat anda jadikan rujukan/ referensi dalam menyusun skripsi.
Perubahan paradigma pendidikan dari student centered menuju teacher centered mau tidak mau harus diimbangi oleh peningkatan skill guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran salah satunya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang inovatif sehingga siswa dapat dirangsang untuk selalu aktif dalam KBM.
Salah satu metode pembelajaran tersebut adalah metode pembelajaranProblem Solving dan metode pembelajaran Problem Based Learning(PBL). Jika kita lihat dari namanya, dapat dipahami bahwa ada kemiripan dari dua metode tersebut. Namun untuk kali ini saya hanya akan menguraikan metode pembelajaran Problem Solving dan insyaAlloh pada postingan berikutnya akan saya uraikan metode pembelajaranProblem Based Learning (PBL) yang kebetulan digunakan oleh Nuraini dan Yustina dalam penelitian mereka. Serta perbedaan dan persamaan antara metode pembelajaran Problem Solving dengan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Silahkan anda simak.
A. Pengertian Problem Solving
Sebelum kita membahas mengenai pengertian problem
solving atau pemecahan masalah, terlebih dahulu mari kita membahas apa
itu masalah atau problem. Suatu pertanyaan akan menjadi suatu
masalah jika seseorang tidak mempunyai aturan tertentu yang segera dapat
dipergunakan untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut. Polya (dalam Hudojo,
2003:150) membedakan masalah menjadi 2 macam, yakni:
1. Masalah untuk menemukan, dapat berupa
teoritis maupun praktis, abstrak atau konkret, termasuk teka-teki. Kita harus
mencari variabel masalah tersebut, kemudian mencoba untuk mendapatkan,
menghasilkan atau mengkonstruksi semua jenis objek yang dapat dipergunakan
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Adapun bagian utama dari masalah dapat
dibagi menjadi berikut :
1. Apakah
yang dicari?
2. Bagaimana
data yang diketahui?
3. Bagaimana
syaratnya?
2. Masalah untuk membuktikan, adalah
untuk menunjukkan bahwa suatu pertanyaan itu benar, salah atau tidak
kedua-duanya. Misalnya kita harus menjawab pertanyaan : ”Apakah pernyataan itu
benar atau salah ?”.
Bagian utama dari masalah jenis ini adalah hipotesis dankonklusi dari suatu teorema yang harus dibuktikan kebenarannya.
Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha-usaha untuk menyelesaikannya sampai memperoleh penyelesaian. Sedangkan pengajaran penyelesaian masalah merupakan tindakan guru dalam mendorong siswa agar menerima tantangan dari pertanyaan bersifat menantang, dan mengarahkan siswa agar dapat menyelesaikan pertanyaan tersebut (sukoriyanto, 2001:103).
Bagian utama dari masalah jenis ini adalah hipotesis dankonklusi dari suatu teorema yang harus dibuktikan kebenarannya.
Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha-usaha untuk menyelesaikannya sampai memperoleh penyelesaian. Sedangkan pengajaran penyelesaian masalah merupakan tindakan guru dalam mendorong siswa agar menerima tantangan dari pertanyaan bersifat menantang, dan mengarahkan siswa agar dapat menyelesaikan pertanyaan tersebut (sukoriyanto, 2001:103).
Problem solving adalah suatu proses mental dan
intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan
informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat
(Hamalik, 1994:151). Problem solving yaitu suatu pendekatan
dengan cara problem identification untuk ketahap sintesis
kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai
tahap applicationselajutnya komprehension untuk
mendapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut. (Qruztyan. Blogs.
Friendster.com)
Ada pendapat lain yang menjelaskan bahwa problem
solving adalah suatu pendekatan dimana langkah-langkah berikutnya
sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif yang umum, sedangkan
langkah-langkah selanjutnya sampai dengan penyelesain akhir lebih bersifat
kuantitatif dan spesifik (Qrustian Blogs Friendster.com).
Hal tersebut menunjukkan bahwa orientasi pembelajaran problem
solving adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya pemecahan
masalah. Apabila pemecahan masalah yang diharapkan tidak berjalan sebagaimana
yang diinginkan berarti telah terjadi masalah dalam tahap-tahap awal sehingga
setiap siswa harus mulai kembali berfikir dari awal yang bermasalah untuk
mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai masalah yang sedang dihadapi.
Jadi, dalam mempelajari konsep kimia yang baru harus didasari konsep-konsep yang sebelumnya. Mempelajari konsep A yang mendasari konsep B, seorang harus memahami dulu konsep A karena tidak mungkin orang itu memahami konsep B terlebih dahulu. Hal tersebut berarti dalam mempelajari suatu materi harus dilakukan secara bertahap, sebab berkaitan dengan konsep yang satu dengan konsep yang lainnya.
Berpikir memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru
adalah kegiatan yang kompleks dan berhubungan erat satu dengan yang lain. Suatu
masalah umumnya tidak dapat dipecahkan tanpa berpikir, dan banyak masalah
memerlukan pemecahan yang baru bagi orang-orang atau kelompok. Sebaliknya,
menghasilkan sesuatu (benda-benda, gagasan-gagasan) yang baru bagi seseorang,
menciptakan sesuatu, itu mencakup problem solving. Ini berarti
informasi fakta dan konsep-konsep itu tidak penting. Seperti telah kita
ketahui, penguasaan informasi itu perlu untuk memperoleh konsep; keduanya itu
harus diingat dan dipertimbangkan dalam problem solving dan perbuatan kreatif.
Begitu pula perkembangan intelektual sangat penting dalam problem solving
(Slameto, 1990 : 139)
Pembelajaran pemecahan masalah adalah suatu kegiatan yang
didesain oleh guru dalam rangka memberi tantangan kepada siswa melalui
penugasan atau pertanyaan matematika (Tim PPPG Matematika, 2005:93). Fungsi
guru dalam kegiatan itu adalah memotivasi siswa agar mau menerima tantangan dan
membimbing siswa dalam proses pemecahannya. Masalah yang diberikan harus
masalah yang pemecahannya terjangkau oleh kemampuan siswa. Masalah yang diluar
jangkauan kemampuan siswa dapat menurunkan motivasi mereka.
B. Tujuan Pembelajaran Problem Solving
Berhasil tidaknya suatu prosses pembelajaran bergantung kepada
suatu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari pembelajaran problem
solvingadalah seperti apa yang dikemukakan oleh Hudojo (2003:155), yaitu :
1. Siswa menjadi terampil menyeleksi
informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali
hasilnya.
2. Kepuasan intelektual akan timbul dari
dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.
3. Potensi intelektual siswa meningkat.
4. Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan
dengan melalui proses melakukan penemuan.
C. Langkah-Langkah Problem Solving
Adapun langkah-langkah dalam menerapkan metode pembelajaranproblem
solving terbagi dalam tiga hal, dengan demikian konsepproblem
solving bukanlah teori belaka, tetapi telah terbukti keberhasilannya.
Adapun tiga langkah problem solving adalah :
1. Mengidentifikasi masalah secara tepat
Secara konseptual suatu masalah (M) didefinisikan sebagai kesenjangan atau gap antara kinerja aktual dan target kinerja (T) yang diharapkan, sehingga secara simbolik dapat dituliskan bersamaan; M=T – A. Berdasarkan konsep seorang problem solver yang professional harus terlebih dahulu mampu mengetahui berapa atau pada tingkat mana kinerja aktual saat ini, dan berapa atau tingkat mana kinerja serta kita harus mampu mendefinisikan secara tegas apa masalah utama kita kemudian menetapkan pada tingkat mana kinerja actual kita sekarang dan kapan waktu pencapain target kinerja itu.
Secara konseptual suatu masalah (M) didefinisikan sebagai kesenjangan atau gap antara kinerja aktual dan target kinerja (T) yang diharapkan, sehingga secara simbolik dapat dituliskan bersamaan; M=T – A. Berdasarkan konsep seorang problem solver yang professional harus terlebih dahulu mampu mengetahui berapa atau pada tingkat mana kinerja aktual saat ini, dan berapa atau tingkat mana kinerja serta kita harus mampu mendefinisikan secara tegas apa masalah utama kita kemudian menetapkan pada tingkat mana kinerja actual kita sekarang dan kapan waktu pencapain target kinerja itu.
2. Menentukan sumber dan akar penybab
dari masalah
Suatu solusi masalah yang efektif, apabila kita berhasil menemukan sumber-sumber dan akar-akar dari masalah itu, kemudian mengambil tindakan untuk menghilangkan masalah-masalah tersebut.
Suatu solusi masalah yang efektif, apabila kita berhasil menemukan sumber-sumber dan akar-akar dari masalah itu, kemudian mengambil tindakan untuk menghilangkan masalah-masalah tersebut.
3. Solusi masalah secara efektif dan
efisien.
Adapun langkah-langkah Problem Solving yang efektif dan efisien yaitu:
Adapun langkah-langkah Problem Solving yang efektif dan efisien yaitu:
1. Mendefinisikan secara tertulis
2. Membangun diagram sebab akibat yang
dimodifikasi untuk mendefinisikan : a) akar penyebab dari masalah itu, b)
penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat diperkirakan
3. Setiap akar penyebab dari masalah
dimasuskkan ke dalam diagram sebab akibat . sedangkan penyebab yang tidak dapat
diperkirakan, didaftarkan pada sebab akibat itu secara tersendiri
4. Mendefinisikan tindakan atau solusi
yang efektif melalui memperhatikan dan mempertimbangkan : a) pencegahan
terulang atau muncul kembali penyebab–penyebab itu, b) tindakan yang diambil
harus ada di bawah pengendalian kita, dan c) memenuhi tujuan dan target kinerja
yang ditetapkan.
5. Menerapkan atau melakukan
implementasi atau tindakan-tindakan yang diajukan (Vincent Gasper sz, dan
Qruztyann.blogs.friendster.com)
Menurut konsep Dewey berpikir merupakan dasar problem
solving,adapun langkah-langkah pemecahan masalah menurut Dewey adalah
sebagai berikut:
1. Adanya kesulitan yang dirasakan atau
kesadaran akan adanya masalah.
2. Masalah itu diperjelas dan dibatasi.
3. Mencari informasi atau data dan
kemudian data itu diorganisasikan atau diklasifikasikan.
4. Mencari hubungan-hubungan untuk
merumuskan hipotesa-hipotesa kemudian hipotesa hipotesa dinilai, diuji agar
dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak.
5. Penerapan pemecahan terhadap masalah
yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut
untuk dapat sampai kepada kesimpulan.
D. Kelebihan dan Kekurangan metode problem solving.
Setiap hal tentu mempunyai dua sisi, yakni kelebihan dan
keburukan. Demikian juga dengan metode pembelajaran Problem Solving yang
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan metodeproblem
solving adalah:
1. dapat membuat peserta didik menjadi
lebih menghayati kehidupan sehari-hari
2. dapat melatih dan membiasakan para
peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
3. dapat mengembangkan kemampuan
berpikir peserta didik secara kreatif,
4. peserta didik sudah mulai dilatih
untuk memecahkan masalahnya.
Sedangkan kekurangan metode problem solving adalah
sebagai berikut.
1. memerlukan cukup banyak waktu,
2. melibatkan lebih banyak orang
3. dapat mengubah kebiasaan peserta
didik belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru,
4. dapat diterapkan secara langsung
yaitu untuk memecahkan masalah
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode problem
solvingmenekankan pada penemuan dan pemecahan masalah secara berkelanjutan.
Kelebihan metode ini mendorong siswa untuk berpikir secara ilmiah, praktis,
intuitif dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri, menumbuhkan sikap objektif,
jujur dan terbuka. Sedangkan kelemahannya memerlukan waktu yang cukup lama,
tidak semua materi pelajaran mengandung masalah memerlukan perencanaan yang
teratur dan matang, dan tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif
Demikianlah uraian mengenai metode pembelajaran Problem
Solvingkali ini. Penelitian yang saya lakukan menerapkan metode
pembelajaranCreative Problem Solving (CPS) yang merupakan
penjabaran dari metode Problem Solving.
Akhir kata semoga artikel ini bermanfaat dan marilah kita
tingkatkan skill kita dalam mengajar dengan harapan hasil yang dicapai oleh
siswa dapat optimal (Aamiin...).
Wassalamu'alaikum....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar