A. Pengertian
Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan
perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide,
kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau
kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.
B. Tujuan dan bentuk komunikasi efektif
> Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
> Bentuk komunikasi efektif :
1. Komunikasi verbal efektif :
- Berlangsung secara timbal balik.
- Makna pesan ringkas dan jelas.
- Bahasa mudah dipahami.
- Cara penyampaian mudah diterima.
- Disampaikan secara tulus.
- Mempunyai tujuan yang jelas.
- Memperlihatkan norma yang berlaku.
- Disertai dengan humor.
2. Komunikasi non verbal :
Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
- Penampilan visik.
- Sikap tubuh dan cara berjalan.
- Ekspresi wajah.
- Sentuhan
C. Unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif :
- Berhadapan.
- Mempertahankan kontak mata.
- Membungkuk ke arah klien.
- Mempertahankan sikap terbuka.
- Tetap relax. - See more at: http://chalouiss.blogspot.com/2011/12/pengertian-tujuan-bentuk-dan-unsur.html#sthash.UgPCaBqm.dpuf
14 Teknik Komunikasi Yang Paling Efektif
by admin
Menurut berbagai survei, sekitar 85% persen dari kesuksesan
dalam hidup berkaitan secara langsung dengan kemampuan berkomunikasi dan
keterampilan membina hubungan.
Hal itu menandakan bahwa tidak peduli seberapa ambisius
seseorang atau berapa banyak mereka mengatasi ketakutan mereka atau seberapa tinggi
tingkat pendidikan, mereka masih memiliki kemungkinan yang rendah untuk
melangkah lebih jauh dalam hidup mereka tanpa kemampuan komunikasi yang efektif
yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang-orang.
Dan ketika saya mengatakan berhubungan dengan orang-orang,
hal ini tentu saja bukan orang-orang yang secara natural memiliki kemiripan
karakter dengan anda, karena berhubungan dengan orang-orang tersebut tidak
membutuhkan banyak usaha atau kemampuan dalam berkomunikasi.
Saya mengacu pada orang-orang yang anda sukai namun anda
seringkali menemukan kesulitan untuk membina hubungan dengan mereka karena anda
tidak yakin apa yang akan anda katakan atau lakukan.
Dibutuhkan keterampilan untuk memperluas hubungan dari
lingkaran kecil orang-orang dimana anda berada saat ini menuju lingkaran besar
orang-orang yang akan anda temui. Keterampilan semacam ini yang menjamin akan
melontarkan keberhasilan Anda dalam kehidupan.
Mengembangkan kemampuan komunikasi Anda
Bila anda mencoba untuk terhubung dengan lingkaran orang-orang
yang lebih besar, anda perlu menanyakan 5 pertanyaan ini pada diri anda sendiri
:
- Apakah anda menemukan kesamaan antara anda berdua?
- Apakah anda membuat mereka merasa nyaman?
- Apakah anda membuat mereka merasa dimengerti?
- Apakah hubungan anda dengan jelas didefinisikan?
- Apakah mereka merasakan emosi yang positif akibat berinteraksi dengan Anda?
- Apakah anda menemukan kesamaan antara anda berdua?
- Apakah anda membuat mereka merasa nyaman?
- Apakah anda membuat mereka merasa dimengerti?
- Apakah hubungan anda dengan jelas didefinisikan?
- Apakah mereka merasakan emosi yang positif akibat berinteraksi dengan Anda?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, anda harus
mempertimbangkan penjelasan dibawah ini ……
14 Kemampuan Komunikasi Yang Efektif
1. Berikan kesan bahwa anda antusias
berbicara dengan mereka – Beri mereka
kesan bahwa anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada orang lain di muka
bumi ini. Ketika anda memberi mereka kesan bahwa anda sangat antusias berbicara
dengan mereka dan bahwa anda peduli kepada mereka, anda membuat perasaan mereka
lebih positif dan
percaya diri. Mereka akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki
percakapan yang mendalam dengan anda.
2. Ajukan pertanyaan tentang minat
mereka – Ajukan pertanyaan terbuka
yang akan membuat mereka berbicara tentang minat dan kehidupan mereka. Galilah
sedetail mungkin sehingga akan membantu mereka memperoleh perspektif baru
tentang diri mereka sendiri dan tujuan hidup mereka.
3. Beradaptasi dengan bahasa tubuh
dan perasaan mereka – Rasakan
bagaimana perasaan mereka pada saat ini dengan mengamati bahasa tubuh dan
nada suara. Dari sudut pandang ini, anda dapat menyesuaikan kata-kata, bahasa
tubuh, dan nada suara anda sehingga mereka akan merespon lebih positif.
4. Tunjukkan rasa persetujuan:
Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi tentang mereka dan mengapa –
Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang adalah dengan
menjadi jujur dan memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau mengagumi
mereka. Jika menyatakan secara langsung dirasakan kurang tepat, cobalah dengan
pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa sama-sama efektif.
5. Dengarkan dengan penuh perhatian
semua yang mereka katakan – Jangan terlalu
berfokus pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya selagi mereka berbicara.
Sebaliknya, dengarkan setiap kata yang mereka katakan dan responlah serelevan
mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa anda benar-benar mendengarkan apa yang
mereka katakan dan anda sepenuhnya terlibat di dalam suasana bersama dengan
mereka. Juga pastikan untuk bertanya setiap kali ada sesuatu yang tidak
mengerti pada hal-hal yang mereka katakan. Anda tentu saja ingin menghindari
semua penyimpangan yang mungkin terjadi dalam komunikasi jika anda ingin
mengembangkan hubungan yang sepenuhnya dengan orang tersebut.
6. Beri mereka kontak mata yang lama –
kontak mata yang kuat mengkomunikasikan kepada orang lain bahwa anda tidak
hanya terpikat oleh mereka dan apa yang mereka katakan tetapi juga menunjukkan
bahwa anda dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan tidak berlebihan, mereka
juga akan menganggap anda yakin pada diri anda sendiri karena kesediaan anda
untuk bertemu mereka secara langsung. Akibatnya, orang secara alami akan lebih
memperhatikan anda dan apa yang anda katakan.
7. Ungkapkan diri anda sebanyak
mungkin – Salah satu cara
terbaik untuk mendapatkan kepercayaan seseorang
adalah dengan mengungkapkan diri seterbuka mungkin. Bercerita tentang kejadian
yang menarik dari hidup anda atau hanya menggambarkan contoh lucu dari kehidupan
normal sehari-hari. Ketika anda bercerita tentang diri anda, pastikan untuk
tidak menyebutkan hal-hal yang menyimpang terlalu jauh dari minat mereka atau
bahkan berlebihan. Anda dapat membiarkan mereka mengetahui lebih jauh tentang
diri anda seiring berjalannya waktu.
8. Berikan kesan bahwa anda berdua
berada di tim yang sama – Gunakan
kata-kata seperti “kami, kita ” untuk segera membangun sebuah ikatan. Bila anda
menggunakan kata-kata tersebut, anda membuatnya tampak seperti anda dan mereka
berada di tim yang sama, sementara orang lain berada di tim yang berbeda.
9. Berikan mereka senyuman terbaik
anda – Ketika andatersenyum pada
orang, anda menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan kehadiran mereka
membawa anda kebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar
ingin tersenyum kembali pada anda yang secara langsung akan membangun hubungan
antara anda berdua.
10. Menawarkan saran yang bermanfaat –
Kenalkan tempat makan yang pernah anda kunjungi, film yang anda tonton,
orang-orang baik yang mereka ingin temui, buku yang anda baca, peluang karir
atau apa pun yang terpikirkan oleh anda. Jelaskan apa yang menarik dari
orang-orang, tempat atau hal-hal tersebut. Jika anda memberi ide yang cukup
menarik perhatian mereka, mereka akan mencari anda ketika mereka memerlukan
seseorang untuk membantu membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan
selanjutnya.
11. Beri mereka motivasi –
Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari
anda, mereka mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda karena
anda lebih berpengalaman atau anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik .
Jika anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu
saja tidak ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak.
Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka,
sehingga mereka akan berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk
diajak bicara.
12. Tampil dengan tingkat energi yang
sedikit lebih tinggi dibanding orang lain –
Umumnya, orang ingin berada di sekitar orang-orang yang akan mengangkat mereka,
bukannya membawa mereka ke bawah. Jika anda secara konsisten memiliki tingkat
energi yang lebih rendah daripada orang lain, mereka secara alami akan menjauh
dari Anda menuju seseorang yang lebih energik. Untuk mencegah hal ini terjadi,
secara konsisten tunjukkan dengan suara dan bahasa tubuh anda bahwa anda memiliki
tingkat energi yang sedikit lebih tinggi sehingga mereka akan merasa lebih
bersemangat dan positif berada di sekitar Anda. Namun jangan juga anda terlalu
berlebihan berenergik sehingga menyebabkan orang-orang tampak seperti tidak
berdaya. Energi dan gairah yang tepat akan membangun antusiasme mereka.
13. Sebut nama mereka dengan cara yang
menyenangkan telinga mereka – nama seseorang
adalah salah satu kata yang memiliki emosional yang sangat kuat bagi mereka.
Tapi hal itu belum tentu seberapa sering anda katakan nama seseorang, namun
lebih pada bagaimana anda mengatakannya. Hal ini dapat terbantu dengan cara
anda berlatih mengatakan nama seseorang untuk satu atau dua menit sampai anda
merasakan adanya emosional yang kuat. Ketika anda menyebutkan nama mereka lebih
menyentuh dibanding orang lain yang mereka kenal, mereka akan menemukan bahwa
anda lah yang paling berkesan.
14. Tawarkan untuk menjalani hubungan
selangkah lebih maju – Ada beberapa hal
yang dapat anda lakukan untuk memajukan persahabatan anda dengan seseorang:
tawaran untuk makan dengan mereka, berbicara sambil minum kopi,
melihat pertandingan olahraga, dll. Meskipun jika orang tersebut tidak menerima
tawaran anda, mereka akan tetap tersanjung bahwa anda ingin mereka menjalani
persahabatan ke tingkat yang lebih dalam. Di satu sisi, mereka akan memandang
anda karena anda memiliki keberanian untuk membangun persahabatan bukan
mengharapkan persahabatan yang instan.
Menjadi Seorang Komunikator yang Terampil
Jika anda dapat mengembangkan beberapa saja dari teknik ini,
anda secara dramatis akan meningkatkan kemampuan anda untuk berhubungan dengan
orang dari semua lapisan dalam hidup anda. Luangkan waktu untuk mengamati orang
yang paling sosial dalam kehidupan anda dan anda akan melihat banyak dari
metode-metode diatas yang diaplikasikan. Mereka tidak melakukan dengan cara
yang kaku, mereka melakukannya secara alami dan dengan cara yang cocok dengan
situasi saat itu.
Untuk hasil terbaik, santai saja dan biarkan teknik ini
mengalir dari dalam diri anda secara alami. Pilih teknik-teknik yang paling
cocok dengan kepribadian anda dan apa tujuan anda ketika berinteraksi dengan
orang. Belajarlah untuk bisa merasakan teknik mana yang cocok ataupun tidak
cocok dengan berbagai macam karakter orang dan situasi sesuai dengan
kepridadian anda.
Ketika anda berhasil mengembangkan kemampuan anda
berkomunikasi dengan orang-orang, maka akan membawa anda pada banyak sekali
peluang baru yang tidak tersedia untuk anda sebelumnya. Itulah kekuatan dari
keterampilan komunikasi yang efektif.
1. Definisi Dan Pengertian Komunikasi
Efektif
Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan
perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam
proses komunikasi. Tujuan Komunikasi Efektif
Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa
komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy)
yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap
komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan
terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Komunikasi dapat
dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana :
1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami
sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh
penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang
seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan
perilaku danmemungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia
sekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi pada tiga
tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik. Makalah ini difokuskan
pada komunikasi interpersonal yang terapeutik. Komunikasi interpersonal adalah
interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok kecil,
terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang sehat memungkinkan
penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan
personal.
B.
Unsur-unsur komunikasi
Unsur - unsur komunikasi yaitu :
Komunikator / pengirim / sender . Merupakan orang yang
menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan . Komunikator bisa tunggal ,
kelompok , atau organisasi pengirim berita . Komunikator bertanggung jawab
dalam hal mengirim berita dengan jelas , memilih media yang ocok untuk
menyampaikan pesan tersebut , dan meminta kejelasan apakah pesan telah diterima
dengan baik . Untuk itu , seorang komunikator dalam menyampaikan pesan atau
informasi harus memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi , apa yang akan
dia sampaikan , dan bagaimana cara menyampaikannya .
Komunikan / penerima / receiver .
Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh
komunikator . Dalam proses komunikasi , penerima pesan bertanggung jawab untuk
dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar . Penerima
pesan juga memberikan umpan balik kepada pengirim pesan untuk memastikan bahwa
pesan telah diterima dan dimengerti secara sempurna .
Saluran / media / channel . Merupakan saluran atau jalan
yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya .
Pesan dapat berupa kata - kata atau tulisan , tiruan , gambaran atau perantara
lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda
seperti telepon , televisi , fax , photo copy , email , sandi morse , semaphore
, sms , dan sebagainya . Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung pada
sifat berita yang akan disampaikan ( Wursanto , 1994 ) .
Unsur-unsur Komunikasi
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami
unsur-unsur komunikasi, antara lain:
1. Komunikator.
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan
menggunakan media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi,
karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu komunikasi.
2. Komunikan
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator,
kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
3. Media
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan
sebagai sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya
berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya
4. Pesan.
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi
5. Tanggapan.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan. Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan. Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.
C.
Jenis-jenis komunikasi
Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990), Szilagyi
(1984), dan Tappen (1995) ada tiga jenis komunikasi yaitu verbal, tertulisa dan
non-verbal yang dimanifestasikan secara terapeutik.
1. KOMUNIKASI VERBAL
Jenis komunikasi yang paling lazim
digunakan dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah pertukaran
informasi secara verbal terutama pembicaraan dengan tatap muka. Komunikasi
verbal biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Katakata adalah alat atau simbol
yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon
emosional, atau menguraikan obyek, observasi dan ingatan. Sering juga untuk
menyampaikan arti yang tersembunyi, dan menguji minat seseorang. Keuntungan
komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk
berespon secara langsung. Komunikasi Verbal yang efektif harus:
a.Jelas dan ringkas
Komunikasi yang efektif harus sederhana,
pendek dan langsung. Makin sedikit kata-kata yang digunakan makin kecil
kemungkinan terjadinya kerancuan. Kejelasan dapat dicapai dengan berbicara
secara lambat dan mengucapkannya dengan jelas. Penggunaan contoh bisa membuat
penjelasan lebih mudah untuk dipahami. Ulang bagian yang penting dari pesan
yang disampaikan. Penerimaan pesan perlu mengetahui apa, mengapa, bagaimana,
kapan, siapa dan dimana. Ringkas, dengan menggunakan kata-kata yang mengekspresikan
ide secara sederhana. Contoh: “Katakan pada saya dimana rasa nyeri anda” lebih
baik daripada “saya ingin anda menguraikan kepada saya bagian yang anda rasakan
tidak enak.”
b.Perbendaharaan Kata
Komunikasi tidak akan berhasil, jika pengirim
pesan tidak mampu menerjemahkan kata dan ucapan. Banyak istilah teknis yang
digunakan dalam keperawatan dan kedokteran, dan jika ini digunakan oleh
perawat, klien dapat menjadi bingung dan tidak mampu mengikuti petunjuk atau
mempelajari informasi penting. Ucapkan pesan dengan istilah yang dimengerti
klien. Daripada mengatakan “Duduk, sementara saya akan mengauskultasi paru-paru
anda” akan lebih baik jika dikatakan “Duduklah sementara saya mendengarkan
paru-paru Anda”.
c.Arti denotatif dan konotatif
Arti denotatif memberikan pengertian yang
sama terhadap kata yang digunakan, sedangkan arti konotatif merupakan pikiran,
perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu kata. Kata serius dipahami klien
sebagai suatu kondisi mendekati kematian, tetapi perawat akan menggunakan kata
kritis untuk menjelaskan keadaan yang mendekati kematian. Ketika berkomunikasi
dengan klien, perawat harus hati-hati memilih kata-kata sehingga tidak mudah
untuk disalah tafsirkan, terutama sangat penting ketika menjelaskan tujuan
terapi, terapi dan kondisi klien.
d.Selaan dan kesempatan berbicara
Kecepatan dan tempo bicara yang tepat
turut menentukan keberhasilan komunikasi verbal. Selaan yang lama dan
pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan lain mungkin akan menimbulkan
kesan bahwa perawat sedang menyembunyikan sesuatu terhadap klien. Perawat
sebaiknya tidak berbicara dengan cepat sehingga kata-kata tidak jelas. Selaan
perlu digunakan untuk menekankan pada hal tertentu, memberi waktu kepada
pendengar untuk mendengarkan dan memahami arti kata. Selaan yang tepat dapat
dilakukan denganmemikirkan apa yang akan dikatakan sebelum mengucapkannya,
menyimak isyarat nonverbal dari pendengar yang mungkin menunjukkan. Perawat
juga bisa menanyakan kepada pendengar apakah ia berbicara terlalu lambat atau
terlalu cepat dan perlu untuk diulang.
e.Waktu dan relevansi
Waktu yang tepat sangat penting untuk
menangkap pesan. Bila klien sedang menangis kesakitan, tidak waktunya untuk
menjelaskan resiko operasi. Kendatipun pesan diucapkan secara jelas dan
singkat, tetapi waktu tidak tepat dapat menghalangi penerimaan pesan secara
akurat. Oleh karena itu, perawat harus peka terhadap ketepatan waktu untuk
berkomunikasi. Begitu pula komunikasi verbal akan lebih bermakna jika pesan
yang disampaikan berkaitan dengan minat.
f.Humor
Dugan (1989) mengatakan bahwa tertawa
membantu pengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stres, dan
meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan emosional terhadap
klien. Sullivan dan Deane (1988) melaporkan bahwa humor merangsang produksi
catecholamines dan hormon yang menimbulkan perasaan sehat, meningkatkan
toleransi terhadap rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi
pernapasan dan menggunakan humor untuk menutupi rasa takut dan tidak enak atau
menutupi ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dengan klien.
2.KOMUNIKASI NON-VERBAL
Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa
menggunakan katakata. Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan
pesan kepada orang lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan non-verbal
yang disampaikan klien mulai dari saat pengkajian sampai evaluasi asuhan
keperawatan, karena isyarat non-verbal menambah arti terhadap pesan verbal.
Perawat yang mendektesi suatu kondisi dan menentukan kebutuhan asuhan
keperawatan.
Komunikasi non-verbal teramati pada:
a.Metakomunikasi
Komunikasi tidak hanya tergantung pada pesan tetapi juga
pada hubungan antara pembicara dengan lawan bicaranya. Metakomunikasi adalah
suatu komentar terhadap isi pembicaraan dan sifat hubungan antara yang
berbicara, yaitu pesan di dalam pesan yang menyampaikan sikap dan perasaan
pengirim terhadap pendengar. Contoh: tersenyum ketika sedang marah.
b.Penampilan Personal
Penampilan seseorang merupakan salah satu
hal pertama yang diperhatikan selama komunikasi interpersonal. Kesan pertama
timbul dalam 20 detik sampai 4 menit pertama. Delapan puluh empat persen dari
kesan terhadap seseOrang berdasarkan penampilannya (Lalli Ascosi, 1990 dalam
Potter dan Perry, 1993). Bentuk fisik, cara berpakaian dan berhias menunjukkan
kepribadian, status sosial, pekrjaan, agama, budaya dan konsep diri. Perawat
yang memperhatikan penampilan dirinya dapat menimbulkan citra diri dan
profesional yang positif. Penampilan fisik perawat mempengaruhi persepsi klien
terhadap pelayanan/asuhan keperawatan yang diterima, karena tiap klien
mempunyai citra bagaimana seharusnya penampilan seorang perawat. Walaupun
penampilan tidak sepenuhnya mencerminkan kemampuan perawat, tetapi mungkin akan
lebih sulit bagi perawat untuk membina rasa percaya terhadap klien jika perawat
tidak memenuhi citra klien.
c.Intonasi (Nada Suara)
Nada suara pembicara mempunyai dampak
yang besar terhadap arti pesan yang dikirimkan, karena emosi seseorang dapat
secara langsung mempengaruhi nada suaranya. Perawat harus menyadari emosinya
ketika sedang berinteraksi dengan klien, karena maksud untuk menyamakan rsa
tertarik yang tulus terhadap klien dapat terhalangi oleh nada suara perawat.
d.Ekspresi wajah
Hasil suatu penelitian menunjukkan enam
keadaan emosi utama yang tampak melalui ekspresi wajah: terkejut, takut, marah,
jijik, bahagia dan sedih. Ekspresi wajah sering digunakan sebagai dasar penting
dalam menentukan pendapat interpesonal. Kontak mata sangat penting dalam
komunikasi interpersonal. Orang yang mempertahankan kontak mata selama
pembicaraan diekspresikan sebagai orang yang dapat dipercaya, dan memungkinkan
untuk menjadi pengamat yang baik. Perawat sebaiknya tidak memandang ke bawah
ketika sedang berbicara dengan klien, oleh karena itu ketika berbicara
sebaiknya duduk sehingga perawat tidak tampak dominan jika kontak mata dengan
klien dilakukan dalam keadaan
sejajar.
e.Sikap tubuh dan langkah
e.Sikap tubuh dan langkah
Sikap tubuh dan langkah menggambarkan
sikap; emos, konsep diri dan keadaan fisik. Perawat dapat mengumpilkan
informasi yang bermanfaat dengan mengamati sikap tubuh dan langkah klien.
Langkah dapat dipengaruhi oleh faktor fisik seperti rasa sakit, obat, atau
fraktur.
f.Sentuhan
Kasih sayang, dudkungan emosional, dan
perhatian disampaikan melalui sentuhan. Sentuhan merupakan bagian yang penting
dalam hubungan perawat-klien, namun harus mnemperhatikan norma sosial. Ketika
membrikan asuhan keperawatan, perawat menyentuh klien, seperti ketika
memandikan, melakukan pemeriksaan fisik, atau membantu memakaikan pakaian.
Perlu disadari bahwa keadaan sakit membuat klien tergantung kepada perawat
untuk melakukan kontak interpersonal sehingga sulit untuk menghindarkan
sentuhan. Bradley & Edinburg (1982) dan Wilson & Kneisl (1992)
menyatakan bahwa walaupun sentuhan banyak bermanfaat ketika membantu klien,
tetapi perlu diperhatikan apakah penggunaan sentuhan dapat dimengerti dan
diterima oleh klien, sehingga harus dilakukan dengan kepekaan dan hati-hati.
Komunikasi terapeutik sebagai tanggung jawab perawat, yakni perawat harus
memiliki tanggung jawab moral yang tinggi yang didasari atas sikap peduli dan
penuh kasih sayang, serta perasaan ingin membantu orang lain untuk tumbuh dan
berkembang. Addalati (1983), Bucaille (1979) dan Amsyari (1995) menambahkan
bahwa sebagai seorang beragama, perawat tidak dapat bersikap tidak perduli
terhadap ornag lain adalah seseorang pendosa yang mementingkan dirinya sendiri.
Selanjutnya Pasquali & Arnold (1989) dan Watson (1979) menyatakan bahwa
“human care” terdiri dari upaya untuk melindungi,
meningkatkan, dan menjaga/mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang
lain mencari arti dalam sakit, penderitaan, dan keberadaanya: membantu orang
lain untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian diri, “Sesungguhnya setiap
orang diajarkan oleh Allah untuk menolong sesama yang memrlukan bantuan”.
Perilaku menolong sesama ini perlu dilatih dan dibiasakan, sehingga akhirnya
menjadi bagian dari kepribadian.
3.TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Tiap klien tidak sama oleh karena itu
diperlukan penerapan tehnik berkomunikasi yang berbeda pula. Tehnik komunikasi
berikut ini, treutama penggunaan referensi dari Shives (1994), Stuart &
Sundeen (1950) dan Wilson & Kneisl (1920), yaitu:
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
Berusaha mendengarkan klien menyampaikan pesan
non-verbal bahwa perawat perhatian terhadap kebutuhan dan masalah klien.
Mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya untuk mengerti seluruh
pesan verbal dan non-verbal yang sedang dikomunikasikan. Ketrampilan
mendengarkan sepenuh perhatian adalah dengan:
a) Pandang
klien ketika sedang bicara
b) Pertahankan
kontak mata yang memancarkan keinginan untuk mendengarkan.
c) Sikap
tubuh yang menunjukkan perhatian dengan tidak menyilangkan kaki atau
tangan.
d) Hindarkan
gerakan yang tidak perlu.
e) Anggukan
kepala jika klien membicarakan hal penting atau memerlukan umpan balik.
f) Condongkan
tubuh ke arah lawan bicara.
D. Fungsi
komunikasi
Fungsi
Komunikasi
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)
William I. Gorden,
Communication : Personal and Public,1978
1. Fungsi
informasi. Untuk memberitahukan sesuau
(pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya.
2. Fungsi
ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran
komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
3. Fungsi
kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak
diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan
lain sebagainya.
4. Fungsi
sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan
di antara komunikator dan komunikan.
5. Fungsi
ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang
berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.
Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara
baik dan efektif, di antaranya adalah:
1. Tersampaikannya
gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai dengan yang
dimaksudkan.
2. Adanya
saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu permasalahan,
sehingga terhindar dari salah persepsi.
3. Menjaga
hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas atau perkumpulan
Fungsi lainnya yaitu :
1. Sebagai
informasi
2. Sebagai
sosialisasi
3. Sebagai
motivasi
4. Sebagai
perdebatan dan diskusi
5. Sebagai
pendidikan atau ilmu
6. Sebagai
hiburan
7. Memajukan
kehidupan
8. Sebagai
integrasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar